Beranda » Dinas Dagperin Prov. Kalteng Gelar Sosialisasi dan Pelatihan BOKAR SIR di Kabupaten Kapuas
Dinas Dagperin Prov. Kalteng Gelar Sosialisasi dan Pelatihan BOKAR SIR di Kabupaten Kapuas
DisdagperinKalteng – Kuala Kapuas – Dalam rangka menerapkan Standar Mutu Bahan Olah Karet Alam Spesifikasi Teknis yang Diperdagangkan bagi Pelaku usaha, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Bahan Olah Karet Standard Indonesian Rubber (BOKAR SIR) di Kabupaten Kapuas, bertempat di Fovere Hotel Kuala Kapuas, Kamis (11/7/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi para pelaku usaha karet di wilayah Kabupaten Kapuas dalam mengolah dan meningkatkan mutu Bahan Olah Karet (BOKAR) SIR, sehingga mampu bersaing di pasar sesuai standar mutu yang telah di tetapkan.

Kepala UPT. Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah Tomas Sembiring membuka secara resmi Sosialiasi dan Pelatihan BOKAR SIR di Kabupaten Kapuas, yang diikuti oleh oleh 40 (empat puluh) orang peserta dari pelaku usaha karet di wilayah Kabupaten Kapuas.
Saat membacakan sambutan tertulis Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah, Tomas Sembiring menyampaikan Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah potensial penghasil karet, salah satu komoditas ekspor dalam bentuk Standard Indonesian Rubber, dimana SIR yang akan diekspor harus memenuhi standar yang telah dipersyaratkan oleh konsumen atau negara tujuan ekspor.
“Tuntutan konsumen atau negara tujuan terhadap standar mutu produk karet sudah semakin meningkat, sehingga perbaikan mutu bahan olah komoditas karet harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari petani, pedagang sampai kepada perusahaan crumb rubber,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tomas Sembiring mengungkapkan dalam perkembangannya terdapat beberapa kondisi kinerja yang mempengaruhi komoditas karet alam di Indonesia, antara lain harga karet yang rendah menyebabkan para pekebun banyak yang tidak mampu merawat kebunnya, meninggalkan kebun dan/atau mengkonversi tanaman karet menjadi tanaman lainnya yang lebih prospektif seperti sawit.
Selain harga, terjadinya serangan penyakit gugur daun Paestalotiopsis di sebagian besar daerah sentra perkebunan karet, juga menjadi penyebab turunnya angka produksi karet (hingga mencapai 30%-40%) di Indonesia. Kemudian, masalah pandemi Covid-19 yang mengguncang perekonomian dunia dan telah menyebabkan berlakunya kebijakan pada negara-negara lockdown pengimpor karet, ancaman resesi global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang pastinya akan berpengaruh terhadap permintaan komoditas karet alam.

“Melalui Sosialisasi dan Pelatihan BOKAR SIR ini diharapkan para peserta dapat menimba ilmu, menambah wawasan, sharing pengalaman dan tukar informasi antara satu dengan yang lain, sehingga dapat menerapkan dan mengimplementasikannya di lapangan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku,” pungkasnya.
Adapun Narasumber pada Sosialisasi dan Pelatihan BOKAR SIR ini berasal dari UPT. BPSMB Dinas Dagperin Prov. Kalteng, Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Cabang Kalimantan Selatan, Tengah, Timur, dan PT. Kahayan Berseri. (Imsoed/Foto:Eve)
Postingan terbaru
- Disdagperin Kalteng siap Ciptakan 250 Miliarder Baru, melalui Program IKM Berkah 24 April 2025
- Program Pasar Murah Targetkan 140.000Paket Sembako Untuk di Bagikan Ke Seluruh Desa Di Kalteng 17 April 2025
- Inflasi Bulan Maret Kemarin, Tetap Terkontrol Dengan Adanya Pasar Murah Dari Disdagperin Kalteng 14 April 2025
- Kratom, Inovasi Disdagperin Kalteng Untuk Buka Peluang Pendorong Ekonomi Baru Masyarakat Kalteng 11 April 2025
- Pasar Murah Jangkau semua Desa Se-Kalteng, Program Prioritas Visi dan Misi Gubernur serta Wakil Gubernur Kalteng 28 Maret 2025
KATA PENCARIAN